Jum’at. 25 Oktober, 2024. SMA Islam Cipasung Singaparna-Tasikmalaya melaksanakan program tahunan yang berkenaan dengan literasi di Sekolah bertajuk Gerilya : Gerakan Literasi, Religi, dan Budaya. “Di SMA Islam Cipasung ini memiliki program pembiasaan membaca-literasi selama 15 menit sebelum pembelajaran di mulai dengan maksud untuk menumbuhkan kesadaran akan pentingnya ber-literasi, dan kegiatan Gerilya ini seperti hajat tahunan untuk program itu. Kegiatan ini menjadi tolok ukur bagi kami para pengajar tentang bagaimana berkembangnya minat para siswa-siswi SMA Islam Cipasung tentang literasi”, tutur Abdillah M. Irfan sebagai wakasek Humas di SMA Islam Cipasung.
Kegiatan pembelajaran para siswa-siswi dipindahkan ke Aula Yayasan Pondok Pesantren Cipasung, peringatan bulan bahasa dengan kegiatan Gerilya ini dirayakan dengan megah, padat agenda dan positif. Kegiatan dimulai dengan penampilan musik religi Hadroh dari ekstrakurikuler IRMA (Ikatan Remaja Masjid), lantunan shalawat-shalawat membuat acara ini lebih teduh dan bernuansa Islami.
Kepala sekolah SMA Islam Cipasung, Drs. H. Abdul Wahid membuka langsung kegiatan ini. Dilanjutkan dengan tadarus bersama yang dibersamai oleh siswa-siswi yang mengikuti program Tahfidz. Tahfidz ini juga kegiatan dari literasi dan ini salah satu program unggulan yang ada di SMA Islam Cipasung, Ujar … . Para Hafidzoh ini mendapatkan apresiasi dari sekolah berupa Al-Qur’an.
Sebagai hadiah lain pada bulan bahasa ini, Ilham Nurzaman, S.Pd me-launchingkan website perpustakaan digital untuk SMA Islam Cipasung. Dengan ini, akses terhadap bahan bacaan-berliterasi bisa diakses kapanpun dan di manapun dengan mudah. Ditanyakan pada Pa Ilham, website perpustakaan digital SMA Islam Cipasung ini dirancang olehnya hampir setahun. “Meski masih perlu ada beberapa perbaikan tentang website ini, kegiatan Gerilya adalah momentum tepat untuk mengabarkan berita baik ini. Jadi kami dari pihak perpustakaan juga mengajak dan meminta bantuan dari semua pihak supaya website ini dapat berkembang dan dimanfaatkan sebaik-baiknya”, ujar Pa Ilham.
Setelah launching perpustakaan digital, kegiatan Gerilya berlanjut pada pembiasaan membaca bersama selama lima belas menit. Sebagai challenge untuk para siswa-siswi, sekolah meminta tiga orang dari setiap angkatan untuk menyampaikan resume tentang apa yang mereka baca selama lima belas menit tadi. Hasilnya, cukup mengejutkan. Asep Muhamad Muhsin dari perwakilan kelas X menyampaikan tentang kisah-kisah ketauladanan sahabat-sahabat Rasulullah yang underrated, kisah-kisah yang bagus yang jarang diketahui banyak orang. Berbeda genre dengan perwakilan kelas XI, Asep Rifaldi menyampaikan tentang dunia perotomotifan, tentang Rotary Machine yang mulai dan paling banyak digunakan pada tahun 1920. Lalu Nenfia perwakilan dari kelas XII yang menyampaikan tentang buku Dunia Sophie, petualangan tokoh fiksi melalui sejarah-sejarah filsuf besar. Nenfia berujar sangat tertarik dengan banyak diksi tentang kosmogoni atau cerita penciptaan yang ada pada buku ini.
Komentar