Guru NU Kota Tasikmalaya dibekali Konsep Moderasi Beragama

KOLOM0 views

Sabtu, 8 Agustus 2020, bertempat di aula serbaguna DPRD Kota Tasikmalaya. Para guru dilingkungan LP Maarif dan Pergunu serta dai/daiyah dari LDNU kota Tasikmalaya menghadiri kegiatan seminar pendidikan. Tema yang diambil dalam seminar tersebut adalah Peningkatan Kinerja Pendidik dan Tenaga Kependidikan Melalui Moderasi Beragama diera Revolusi Industri 4.0. Dalam seminar tersebut hadir sebagai narasumber Dr.H.Adib,M.Ag kepala Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Barat yang juga dosen pascasarjana IAIN Syekh Nurjati Cirebon. Narasumber kedua dari kalangan akademisi yaitu Prof.Dr.Hj.Ulpiah,M.Si guru besar fakultas psikologi UIN SGD Bandung sekaligus ketua LP Maarif PWNU Jabar. Acara dibuka oleh ketua DPRD Kota Tasikmalaya, H.Aslim,SH yang juga ketua LDNU Kota Tasikmalaya. Dalam sambutannya sekaligus keynotespeaker, beliau mejelaskan akan pentingnya silaturahmi dikalangan KBNU Kota Tasikmalaya. Tanpa adanya silatrahmi sulit program-program NU dapat teralisasikan. Lebih lanjut beliau menjelaskan bahwasanya konsep moderasi beragama bagi kalangan nahdliyin sudah tidak asing lagi. Karena konsep moderasi beragam sudah menjadi konsep beragama NU. NU memiliki konsep beragama dengan prinsip-prinsip utama yaitu pertama, at-tawassuth atau sikap tengah-tengah, sedang-sedang, tidak ekstrim kiri ataupun ekstrim kanan. Kedua at-tawazun atau seimbang dalam segala hal, terrmasuk dalam penggunaan dalil ‘aqli (dalil yang bersumber dari akal pikiran rasional) dan dalil naqli (bersumber dari Al-Qur’an dan Hadits). Ketiga, Tasamuh merupakan sikap toleransi, yakni menghargai perbedaan serta menghormati orang yang memiliki prinsip hidup yang tidak sama. Dan keempat ta’adul merupakan sikap tegak lurus atau bersikap adil. Sikap keberagamaan seperti itu penting untuk dipedomani para guru terutama guru dilingkungan Maarif dan Pergunu. Hal tersebut juga berlaku bagi para kader dai/daiyah LDNU wajib memiliki pemahaman moderasi beragama. Jelas H. Aslim. Seminar ditutup secara resmi pada pukul 13.00 tepat sekaligus memeberikan arahan sambutan kepada para guru di lingkungan Maarif dan Pergunu. Bahwasanya untuk mewujudkan Jabar Juara Lahir Batin dibutuhkan dukungan ormas Islam terbesar yaitu NU.

Komentar