Guru Penjas Jadi Pemakalah Terbaik dalam Seminar Nasional

KIPRAH0 views

JAKARTA. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI terus berupaya meningkatkan profesi guru salah satunya dengan mengadakan Seminar Nasional dengan Tema “Membangun Guru Pendidikan Dasar yang Profesional dan Berkarakter”. Seminar Nasional (07/11/2017) yang berlangsung selama 4 hari di Hotel Kartika Chandra, Jakarta Selatan ini diadakan untuk yang kedua kalinya setelah sebelumnya digelar pada bulan Mei 2017. Adalah Bapak Kristivan M.Pd seorang Guru Pendidikan Jasmani SDN Sukamulya yang telah mengikuti kegiatan ini. Beliau bersama 4 orang guru lainnya dari Kota Tasikmalaya yakni Firman Bahtiar (SMPN 2), Erfin M.Pd (SDN Nyantong), Fauzi Badruzzaman, M.Pd (SDN 1 Parakanyasag), dan Yaya Nirwana, S.Pd (SDN Babakan Goyang). Mereka berhasil lolos seleksi administrasi dan kelayakan abstrak dari ratusan peserta dari seluruh Indonesia.

Awalnya, Irvan mengikuti kegiatan berdasarkan informasi sebelumnya yang didapat dari rekan sekaligus alumni Seminar Nasional sebelumnya yang juga Ketua Forum Guru Menulis,  Caswita M.Pd. Bersama yang lainnya Irvan berkumpul dan mempelajari ketentuan terkait kegiatan seminar, baik tema, sistematika, maupun hal penting lainnya. Berangkat dari hal sederhana di sekolah tempatnya bekerja, Irvan ingin mengangkat tulisan yang sebenarnya merupakan langkah nyata yang telah beliau lakukan khususnya kepada rekan guru lain supaya termotivasi untuk menulis karya ilmiah. Adanya publikasi ilmiah yang harus disertakan namun untuk sebagian menjadi kendala  dalam kenaikan pangkat Guru berhasil terpecahkan. Irvan menyebutkan bahwa dalam membangun budaya Literat di Lingkungan SDN Sukamulya telah beliau rintis sejak tahun 2010. Dan ternyata usahanya tidak sia-sia  data sampai tahun 2017 menyatakan bahwa 50% Guru di SDN Sukamulya telah menjadi penulis khususnya bidang pendidikan baik media cetak maupun online. Suatu hal yang tak mudah ketika dibayangkan namun setelah dilakukan ternyata mengembangkan budaya literat  ini tidak begitu sulit terwujud. Selama ada kemauan dari yang bersangkutan dan terus saling memotivasi serta sharing dengan lainnya. Selain dengan membangun jaringan dengan media dan forum kepenulisan tentunya.

Menurut pengakuannya,  motivasi mengikuti kegiatan Seminar Nasional ini karena Ingin berbagi inspirasi dari pengalaman yang telah dilakukan bertahun2 terkait KTI terutama menulis tulisan ilmiah popular dan termotivasi oleh rekan-rekan lainnya  yang telah ikut serta dalam kegiatan serupa sebelumnya salah satunya Budiman, S.Pd (SDN 2 Pengadilan ) yang juga perwakilan Kota Tasik. Selain menjadi pemakalah Terbaik Budiman juga menjadi penulis naskah buku Terbaik pada Diseminasi Literasi . Ini  persembahan luar biasa yang telah berhasil mengharumkan nama Kota Tasikmalaya di tingkat Nasional. Serupa dengan Budiman, Irvan juga telah berhasil menjadi inspirasi bagi guru lainnya dalam mengembangkan karier untuk meningkatkan mutu pendidikan dan mereka pun tidak segan untuk berbagi ilmu dan pengalamannya ini.

SDN Sukamulya tempatnya mengabdi juga menjadi salah satu sekolah perintis GLS. Hal ini tidak lepas dari perannya yang tidak kenal menyerah dalam membangun literasi mulai dari lingkungan terkecil Selain membangun budaya menulis di kalangan guru, Irvan juga diberi kepercayaan menjadi salah satu Guru Penggerak Gerakan Literasi Kota Tasikmalaya. Bersama pegiat lainnya beliau senantiasa berupaya mewujudkan Kota Tasik menjadi kota yang berbudaya literat. Baru-baru ini dalam Jambore Literasi Jawa Barat, Kota Tasikmalaya berhasil menjadi stand terkreatif dan beberapa siswa,  guru dan sekolah berhasil memperoleh penghargaan. Sungguh prestasi yang luar biasa dan harus menjadi semangat untuk Tasik yang lebih baik lagi karena tantangan pendidikan kedepannya lebih sulit lagi.

Rencana kedepan pengurus Igora sekaligus Forum Gumeulis (Organisasi yang diikuti Irvan), setelah jerih payahnya ini membuahkan hasil yang manis beliau bertekad untuk tetap konsisten menggelorakan literasi di sekolah terutama budaya menulis d sekolah. Menurut pria kelahiran 19 Agustus 33 tahun silam ini, untuk mendekatkan anak didik di sekolah dengan semangat literasi harus dimulai dari Gurunya sendiri yang akan menjadi tauladan serta role model. Dengan melihat kebiasaan pendidiknya membangun budaya literasi, dengan sendirinya peserta didik akan ikut termotivasi dan tentunya tidak lepas dari bimbingan guru di sekolah dan dukungan penuh dari Kepala Sekolah dan orang tua murid. Bapak satu anak ini juga berbagi Rahasia kesuksesannya, Irvan berpesan bahwa Jangan pernah lelah mengajak kebaikan kepada siapapun. Lakukan dengan kesungguhan dan ketulusan. InsyaAllah berbuah manis. Selamat untuk Pak Irvan, terus semangat menggelorakan literasi di Tasikmalaya dan Sukses terus.

 

Komentar