Kemerdekaan Sehat, Nikmat Yang Tidak Berdusta

KOLOM1 views

“Maka Nikmat Tuhan-mu Manakah yang Kamu Dustakan”

Merupakan kalimat yang terdapat dalam surat ke 55 dalam Al-Quran yaitu surat Ar-Rahman yang d ulang-ulang sebanyak 31x disetiap akhir ayat. Cukup menarik dan patut untuk dihayati.

Maka pantas hal yang ringan dan sangat murah tanpa perlu adu tawar Allah serukan kepada seluruh umat manusia yaitu bersyukur.

Dari segi bahasa Syukur berasal dari kata “Syakara”-“Yasykuru” yang maknanya “Tsana’”;yaitu “Memuji” atau “Menghargai”. Jadi, mensyukuri nikmat artinya menghargai nikmat” tidak menghinanya. Nabi saw memberi petunjuk yang jelas dalam hal ini, sabda Beliau: “Man Lam Yasykuril-Qalil Lam Yasykuril-Katsir”. Artinya:”Siapa-saja yang tidak bisa menghargai nikmat yang sedikit, maka ia tidak akan bisa menghargai nikmat yang banyak”.

Ini merupakan pelajaran bersyukur, yaitu dimulai dari belajar menghargai nikmat yang sedikit. ” Mensyukuri atau menghargai nikmat, akan membuat nikmat semangkin bertambah, sebagaimana firman Allah: “La-in Syakartum La-azidannakum”, artinya: “Niscaya jika kalian bersyukur (menghargai), pasti Aku (Allah) akan menambah –kenikmatan– untuk kalian” (Surah Ibrahim (14) ayat 7).

Imam Asy-Syaukani mengatakan bahwa sumber untuk mensyukuri nikmat Allah itu ada 3 (tiga); (1) Hati (2) Lisan /Ucapan (3) Perbuatan.

Bersyukur memang mudah dan murah, namun akan dirasa sulit bagi orang yang belum tergerak hatinya.

Memang manusiawi, karena tingkat iman manusia adakalanya mengalami pasang surut. Tetapi alangkah meruginya jika selama hidup kita terus mengalami turunnya iman.

Terkait dengan hal tersebut, maka salah satu cara kongkrit untuk selalu meningkatkan iman kita adalah dengan bersyukur dari hal-hal yang sangat sederhana.

Misalnya bersyukur dengan diberikan kehidupan yang disertai kesehatan.

Kesehatan akan dianggap mahal melebihi harga dunia jika kita sudah mengalami sakit.

Karena kalaulah boleh menengok di luar lingkungan kita, semisal rumah sakit, justru kita akan merasa sangat bersyukur sekali, manakala yang lain sedang memperjuangkan kemerdekaan akan rasa sehatnya, Kita masih bisa berkumpul dan bercanda gurau dengan keluarga tercinta.

Semoga kita termasuk orang-orang yang senantiasa diberi hidayah menjadi ahli syukur dan dijauhkan dr perbuatan Dusta akan nikmat yang telah diberikan-Nya.

Berterimakasih lah kau kepada yang memberimu kehidupan, sekalipun dia seekor kuda. “Pramoediya Ananta Noer”

Komentar