Kreativitas Iklan Sirup Marjan Jadi Metoda Alternatif

KOLOM0 views

Dua pekan kami menerapkan model pembelajaran KAMU MELAMAR (KumpulkAn Modal Untuk MErangkai kaLimAt Membuat ARtikel), yang melibatkan sharing modal dan market place, di delapan rombel kelas VIII. Salah satunya ada tahapan meminta kepada tiap peserta didik untuk menghimpun ke dalam tulisan sebanyak mungkin jawaban dari pertanyaan APA YANG KALIAN KETAHUI TENTANG SHAUM/PUASA.

Peserta didik ada yang menjawab 10 poin, 15 poin, bahkan sampai 20 poin. Contoh jawaban mereka: menahan diri, buka bersama, sahur, tarawih, tadarus, ngabuburit, pesantren kilat, kultum, kuliah subuh, ngantuk, tidur siang, semangat walaupun lelah, buku ramadhan, takbiran, zakat fitrah, dan lain-lain.

Pada tiap rombel di kelas VIII tersebut, ternyata sebagian besar peserta didik mencantumkan IKLAN SIRUP MARJAN. Saya tanya mengapa mereka mencantumkan iklan sirup MARJAN? Mereka menjawab karena Iklan tersebut setiap hari di bulan Ramadan, terutama menjelang magrib, tayang di semua televisi, dan iklannya sangat KREATIF dan MENARIK.

Ternyata meskipun sudah hampir setahun shaum berlalu, otak peserta didik masih menyimpan memori tentang iklan sirup MARJAN. Padahal banyak iklan lain seperti sarung atau minuman dan makanan lain yang tayang juga pada bulan Ramadan.

Kuncinya ada di KREATIVITAS pembuat iklan. KREATIF artinya see the same but think different. Melihat sama tapi berpikir beda. Iklan sirup MARJAN selalu menyuguhkan suasana yang menyentuh emosi para penonton. Kaya akan pelajaran atau hikmah dari tayangan iklannya. Terselip tentang semangat, kebersamaan, keharuan, kebahagiaan kekompakan, kepedulian, dan lain-lain.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa jika kita pendidik menginginkan materi atau cara mengajar yang diterapkan tetap dikenang oleh otak peserta didik, sering-seringlah tampil beda dengan guru lain alias munculkan sikap dan perilaku KREATIF dalam mengajar.

Komentar