Bedah Buku Warnai Pelantikan AGPAII

KIPRAH1 views

Tawang,- Sabtu, (15/12/2018) secara resmi pengurus DPD AGPAII Kota Tasikmalaya dilantik di aula Kantor Kementerian Agama Jl. Ahmad Yani Kota Tasikmalaya. Prosesi pelantikan tersebut dilakukan oleh ketua DPW AGPAII Provinisi Jawa Barat, Drs. H. Endang Zaenal, M.Pd. Kepengurusan tersebut untuk masa bakti 2018-2023. AGPAII singkatan dari Asosiasi Guru Pendidikan Agama Islam Indonesia merupakan organisasi perjuangan guru-guru PAI seluruh Indonesia yang menyebar diseluruh provinsi dan kab/kota. Perjuangan yang disusung AGPAII adalah memperjuangkan kemajuan guru PAI terkait dengan profesinya, misalnya bagaimana memperjuangan kekurangan GPAI, sertifikasi guru PAI, honorer GPAI dan lain sebagainya. Sementara itu yang terkait dengan peningkatan kompetensi GPAI misalanya strategi pembelajaran, administrasi pembelajaran, evaluasi pembelajaran lebih banyak dilakukan melalaui KKG/MGMP.

Pelantikan tersebutdihadiri oleh Asda 3 Asep Gofarulloh mewakili Wali Kota Tasikmalaya, DinasPendidikan yang diwakili oleh Kabid PSMP dan Kabid PSD, serta Kementerian Agamasebagai tuan rumah diwakili oleh Kasubag TU Drs. H. Fuad Luthfi. Dalamsambutannya ketua terpilih DPD AGPAII Kota Tasikmalaya Abdul Palah, S.Ag,M.Pd.Imenjelaskan keberadaan AGPAII harus menjadi perekat antar GPAI disemua jenjangdari mulai TK,SD,SMP,SMA dan SMK. Keberadaan GPAI seharusnya menjadi yangterbaik dibandingkan dengan yang lain, hal tersebut karena GPAI diurus oleh duainstansi yaitu Dinas Pendidikan dan Kementerian Agama. Selanjutnya atas namapanitia ketua AGPAII juga mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak-pihakyang telah mendukung kegiatan tersebut dari pihak sponsor ataupun dariorganisasi lain seperti PERGUNU, BKPRMI yang telah mendukung terus untukkemajuan AGPAII Kota Tasikmalaya.

Pasca pelantikan pengurus serta guru-guru PAI yanghadir mengikuti bedah buku”Buku Waris Metode PembagianWaris Praktis” karya K.H. Dr. Athoillah,M.Ag, yang juga merupakan Kabid PAISKanwil Kementerian Agama Prov. Jawa Barat. Semua peserta diajak untuk prakteklangsung menghitung pembagian harta warisan yang sesuai dengan syariat Islam.Narasumber menjelaskan bahwasannya ilmu mawaris merupakan ilmu yang semakinhari semakin minim pemintanya, selain itu juga rawan konflik oleh karena ituGPAI diharapkan mendalamai ilmu ini, sehingga ilmu mawaris tetap terjaga dantidak menjadi punah.

Komentar