Oleh: Cecep Cuhaya
CGP angkatan 11 kab. Tasikmalaya
“Mengajarkan anak menghitung itu baik, namun mengajarkan mereka apa yang berharga/ utama adalah yang terbaik” (Teaching kods to count is fine but teaching them what counts is best). Bob Talbert. Kutipan Bob Talbert menekankan bahwa mengajarkan keterampilan dasar itu penting, tetapi mengajarkan nilai-nilai yang mendalam lebih berharga. Dalam pembelajaran, ini mengandung pengertian bahwa kita tidak hanya fokus pada keterampilan teknis, tetapi juga terhadap pengembangan etika dan prinsip kehidupan.
Kutipan Bob Talbert menekankan bahwa mengajarkan keterampilan dasar itu penting, tetapi mengajarkan nilai-nilai yang mendalam lebih berharga. Dalam pembelajaran, ini mengandung pengertian bahwa kita tidak hanya fokus pada keterampilan teknis, tetapi juga terhadap pengembangan etika dan prinsip kehidupan.
Nilai-nilai atau prinsip-prinsip yang kita anut dalam pengambilan keputusan mempengaruhi budaya dan atmosfer lingkungan kita misalnya, keputusan yang didasarkan pada keadilan dan transparansi dapat membangun kepercayaan dan rasa salingmenghargai diantara staf dan murid. Sebaliknya keputusan yang lebih mementingkan kepentingan pribadi atau kekuasaan dapat menimbulkan ketidak puasan dapat menimbulkan ketidak puasan dan konflik. Dengan mengutamakan prinsip-prinsip seperti integritas dan empati, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih positif, mendukung dan produktif.
Sebagai seseorang pemimpin pembelajaran, saya dapat berkontribusi pada proses pembelajaran murid dengan menanamkan prinsip-prinsip etika dalam setiap aspek pegajaran dan pengambilan keputusan. Ini berarti tidak hanya memberikan pengetahuan dan keterampilan, tetapi juga dapat melakukan bimbingan terhadap murid dalam memahami pentingnya nilai-nilai seperti integritas, tanggung jawab, dan kepedulian. Melalui keputusan yang saya ambil dan sikap yang saya tunjukan, saya memberikan contoh nyata tentang bagaimana menerapkan prinsip-prinsip tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
Educiation is the art of making man ethical. Pendidikan adalah sebuah seni untuk membuat manusia menjadi berperilaku etis. -Georg Wilhelm Friedrich Hegel- Kutipan Hegel menggaris bawahi bahwa tujuan pendidikan adalah membentuk karakter etis. Dalam modul ini, kita belajar tentangm pengambilan keputusan berbasis nilai dan prinsip etika. Menghubungkan kutipan ini dengan modul, saya melihat bahwa proses pembelajaran bukan hanya tentang memperoleh pengetahuan teknis, tetapi juga tentang pembentukan karakter dan mempersiapkan individu untuk membuat keputusan yang etis dan bijaksana. Ini mengandung penertian bahwa pendidikan harus mencakup pengajaran tentang bagaimana bertindak dengan intritas dan keadilan, bukan hanya keterampilan akademis.
Kutipan Hegel menggaris bawahi bahwa tujuan pendidikan adalah membentuk karakter etis. Dalam modul ini, kita belajar tentangm pengambilan keputusan berbasis nilai dan prinsip etika. Menghubungkan kutipan ini dengan modul, saya melihat bahwa proses pembelajaran bukan hanya tentang memperoleh pengetahuan teknis, tetapi juga tentang pembentukan karakter dan mempersiapkan individu untuk membuat keputusan yang etis dan bijaksana. Ini mengandung pengertian bahwa pendidikan harus mencakup pengajaran tentang bagaimana bertindak dengan integritas dan keadilan, bukan hanya keterampilan akademis.
Filosofi ki hajar dewantara dan pratap triloka. Filosofi Ki Hajar Dewantara menekankan pentingnya pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan dan potensi individu, sementara pratap triloka menekankan keputusan yang berlandaskan pada nilai-nilai universal dan tanggung jawab. Keduanya mengajarkan bahwa keputusan seorang pemimpin harus mempertimbangkan kebutuhan individu serta nilai-nilai yang lebih luas, memastikan bahwa keputusan tersebut adil dan bermanfaaat bagi semua pihak.
Pengaruh nilai pada prinsip pengambilan Keputusan. Nilai-nilai yang kita anut mempengaruhi prinsip yang kita ambil dalam pengambilan keputusan. Sebagai contoh jika nilai utama Anda adalah keadilan, maka keputusan yang diambil akan lebih condong untuk memastikan bahwa semua pihak diperlukan secara adil. Nilai-nilai seperti integritas dan empati juga mempengaruhi bagaimana kita membuat keputusan yang etis dan bertanggung jawab.
Studi kasus dan nilai pendidik. Studi kasus moral atau etika berkaitan dengan nilai-nilai pendidik karena mereka menguji terhadap penerapan nilai-nilai tersebut dalam aktivitas praktik sehari-hari. Hal ini menunjukan bagaimana prinsip-prinsip etis dipraktikan dalam situasi nyata dan menilai komitmen pendidik terhadap nilai-nilai yang mereka anut.
Dampak pengambilan keputusan yang tepat. Pengambilan keputusan yang tepat dapat menciptakan lingkungan yang positif, aman dan nyaman, yang mendukung pertumbuhan dan perkem-bangan semua anggota komunitas. Hal ini memastikan bahwa keputusan mendukung tujuan pendidikan dan kesejahteraan secara kese-luruhan.
Tantangan pengambilan keputusan dalam dilema etika. Tantangan termasuk resistensi terhadap perubahan, perbedaan pendapat dan tekanan, dari berbagai pihak. Perubahan paradigma dilingkungan kita dapat mempengaruhi bagaimana dilema etika dapat dihadapi dan diatasi, dengan membutuhkan pendekatan yang lebih fleksibel dan adaptif.
Pengaruh pengambilan keputusan terhadap pembelajaran murid. Keputusan yang tepat memastikan bahwa metode pembelajaran disesuaikan dengan kebutuhan dan potensi masing-masing murid. Ini membantu dalam menciptakan pengalaman belajar yang lebih epektif dan memerdekakan, mendukung pencapaian indi-vidual siswa
Pengaruh keputusan pemimpin terhadap murid. Keputusan pemimpin mempengaruhi kehidupan dan masa depan murid dengan menentukan kebijakan pendidikan, dukungan yang diberikan dan arah pengembangan. Keputusan yang baik membantu menciptakan kesempatan yang lebih baik dan mendukung perkembangan murid secara optimal.
Kesimpulan. Penulis dapat memperdalam pemahaman tentang pengambilan keputusan etis, serta prinsip-prinsip dan paradigma yang mendasarinya. Hal ini terkait dengan pembelajaran sebelumnya yang menekankan pentingnya nilai-nilai dan prinsip dalam proses pengambilan keputusan yang adil dan efektif. Memahami konsep seperti dilema etika, paradigma, prinsip, dan langkah pengujian keputusan memberikan wawasan baru tentang kompleksitas pengambilan keputusan. Beberapa aspek, seperti kedalaman analisis dan penerapan prinsip, mungkin lebih kompleks dari yang diperkirakan sebelumnya. Sebelum mempelajari modul pengalaman dalam pengambilan keputusan moral mungkin kurang terstruktur. Modul ini memberikan kerangka kerja yang lebih sistematis untuk mengevaluasi dan membuat keputusan, meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang prinsip-prinsip etis. Mempelajari konsep ini telah memberikan dampak terhadap pendekatan yang lebih sistematis dan reflektif dalam proses pengambilan keputusan. Hal ini dapat mempengaruhi cara saya membuat keputusan, dengan meningkatkan kesadaran tentang nilai-nilai dan prinsip-prinsip yang mendasari. Hal ini sangat penting karena dapat membantu memahami bagaimana prinsip dan nilai mempengaruhi pengambilan keputusan, baik sebagai individu maupun pemimpin. Ini mendukung pembuatan keputusan yang lebih etis dan berdampak positif dalam konteks pendidikan dan manajemen.
Komentar