PROSES LEBIH BERMAKNA DARI HASIL

KOLOM1 views

Oleh

TITIN SUPRIATIN, S. Pd.

Kepala SDN Saripin

Kecamatan Purbaratu Kota Tasikmalaya

 

Mah…..aku ada PR ni!!!! Pah….bantuin aku dong ada PR niii susah banget …!!!! Biii beresin buku !!!! kita sering mendengar anak anak sekarang mengeluarkan kalimat kalimat seperti itu…anak anak mudah sekali menyerah dengan soal soal atau tugas tugas dari sekolah tanpa berusaha untuk menyelesaikannya sendiri. Mengapa???kita bisa lihat ke belakang cara atau pola asuh orangtua sekarang dalam mendidik buah hatinya, mereka terlalu takut atau pobia pabila buah hatinya mendapat nilai yang rendah dibanding dengan teman temannya. Apapun akan dilakukan oleh sebagian orangtua – orangtua sekarang , seperti memberikan les – les sampai ikut menyelesaikan tugas tugas anak – anaknya, bahkan menyelesaikan semua tugas anak – anaknya…sementara sang anak asyik dengan gadget atau asyik menonton televisi, yang terpenting anak – anaknya  senang mendapat nilai bagus tanpa memperdulikan akibat dari pola asuh tersebut di masa yang akan datang…tidak mau cape mengajari anak – anaknya untuk lebih memahami atau terampil menyelesaikan tugas – tugasnya sendiri…dengan alasan tidak ada waktu…biar cepet selesai…biar hasilnya bagus.

Padahal yang kita tahu proses itu lebih bermakna dari hasil yang serba instan…mereka lupa atau tidak bisa membayangkan apabila anak – anaknya akan semakin tumbuh menjadi remaja bahkan dewasa yang akan menghadapi banyak tantangan hidup dan ada saatnya anak – anak tanpa kita disampingnya.

Janganlah cepat bangga apabila anak – anak kita mendapat nilai yang bagus, sedang kita tahu kebiasaan belajar anak – anak kita jauh dari kata rajin, kita harus tahu proses dibalik kesuksesan anak – anak kita. Kita harus tetap berkomunikasi dengan para guru di sekolahnya, dengan teman – temannya , untuk mengetahui kebiasaan belajar anak- anak kita di luar rumah.

Anak- anak harus belajar mandiri, belajar menyelesaikan segala permasalahannya sendiri. Salahsatu ciri anak mandiri diantaranya memiliki kemampuan mengatasi rintangan yang dihadapinya dalam mencapai kesuksesan dan kemampuan untuk selalu bertindak jujur dan benar sesuai hak dan kewajibannya.Apabila sejak dini anak anak selalu dimanjakan dengan segala fasilitas tanpa berusaha untuk meraihnya sendiri, bisa kita bayangkan anak- anak akan mudah menyerah dengan setiap permasalahan yang mereka hadapi. Bahkan sampai pada kasus yang sangat tidak kita harapkan. Banyak kasus kasus di media elektronik yang menayangkan anak anak di bawah umur bunuh diri hanya karena diejek teman temannya, kasus bunuh diri anak kelas IV di Sulawesi hanya karena dihukum oleh gurunya , malu oleh teman-temanya. Bergaul dengan teman temannya yang tidak benar, mereka hanya bersenang senang, bermain main , tanpa ada rasa tanggungjawab pada mereka. Menurut dr Albert Aramis bunuh diri pada anak-anak remaja ini adalah tindakan yang didorong keputusasaan ,frustrasi,  pada anak- anak terjadi akibat dari proses pembelajaran dan permasalahan, mereka  tidak punya kemampuan untuk deal dengan permasalahan. Orang yang dewasa tapi tidak punya deal dengan permasalahannya sama juga dengan anak-anak remaja tadi,” tuturnya.

Sudah sepatutnya kita meliimpahkanlah cinta dan kasih sayang kita pada buah hati kita, namun jangan sampai karena cinta kita yang berlebihan, sampai melupakan prinsip prinsip pengasuhan yang benar, bukan memanjakannya…mari kita didik anak – anak kita dengan pendidikan yang mendewasakan anak bukan mengenggap anak- anak kita seperti balita yang menganggap anak – anak kita tidak bisa melakukan tugas- tugasnya sendiri, beri anak keperrcayaan, beri anak- anak motivasi, beri anak- anak penguatan ,bimbinglah anak- anak kita menjadi anak- anak yang tahan banting, anak- anak yang berani menyelesaikan setiap tugas -tugasnya sendiri. Kita bisa banyak belajar dari keteladanan Nabi Muhammad SAW dalam mendidik putra dan putrinya. Penuh kelembutan tapi tegas dalam mengambil keputusan. Tegas bukan berarti harus keras bahkan kasar, itu sangat bertentangan dengan pola asuh anak – anak kita.

Sudah menjadi kewajiban kita para orangtua dan guru untuk mendewasakan anak- anak didik kita, mendidik untuk menjadi sosok yang mandiri dan memiliki kepercayaan diri yang kuat di setiap situasi, bangga dengan hasil kerja sendiri berapapun hasil yang diraih. Beri penghargaan pada anak-anak kita yang selalu menjunjung tinggi nilai- nilai kejujuran. Tanamkan karakter – karakter perilaku yang baik dengan keteladanan kita sebagai sosok yang diidolakan

Komentar