Futsal. Salah satu cabang olahraga yang kian digemari. Hampir setiap venue yang ada di Kota Tasikmalaya selalu ramai pengunjung. Bahkan hampir setiap bulannya selalu ada kompetisi. Meskipun atmosfir penonton futsal di Kota Tasikmalaya luar biasa tinggi, namun event-event pertandingan futsal di Kota Tasikmalaya selalu sukses. Semua itu tidak lepas dari baiknya manajemen pertandingan dan yang tidak kalah penting adalah peran wasit dalam memimpin pertandingan.
AdalahRiyan Nuryaman yang akrab disapa Bule salah satu wasit Kota Tasikmalaya yangsarat dengan prestasi. Tegas, fokus, berani, & cerdas, itulah Bule.Karakter itulah yang patut dimiliki seorang wasit agar menjadi wasit yangprofesional. Terbukti Bule selalu memimpin partai-partai penting dan krusial.Prestasi pria kelahiran Tasikmalaya 5 November 1990 ini diantaranya menjadiwasit pada FFI U-20 Nasional bulan Juni 2018 di Jatinangor Kab. Sumedang, FinalPORDA Jabar Futsal Putra Oktober 2018 di Kab. Bogor, dan Final Liga Nusantara2018 di Purwokerto.
Sarjana lulusan PjKR Unsil ini memegang lisensi perwasitan Nasional – MA of AFC dan telah menjadi wasit sejak tahun 2010. Alasan Bule memilih menjadi wasit futsal didorong oleh Hobi. Awalnya Bule merasa kalau jadi pemain peluangnya sangat kecil untuk berkembang di Kota Tasik, dan dia tidak mau hanya menjadi penonton saat pertandingan Resmi digelar, maka diantara pemain, pelatih atau wasit Bule memutuskan untuk menjadi wasit.
“Selama menjadi wasit futsal banyak suka duka, sukanya kita punya teman hampir di seluruh provinsi yang ada di Indonesia, bisa jalan-jalan gratis juga kerja sambil jalan-jalan. Sedangkan dukanya kadang profesi ini disepelekan kurang di hargai padahal jalannya pertandingan ada ditangan wasit” ungkap Bule curahkan keluh kesahnya.
Buleberharap dia dapat memberikan kontribusi dan menjadi bagian dalam memajukanfutsal di Kota Tasikmalaya, meskipun bukan sebagai pemain/pelatih tapi minimalsecara law of the game ( peraturanpermainan ) Kota Tasikmalaya tidak tertinggal dari daerah lain.
Komentar