Tanamkan Pendidikan Karakter dan Kedisiplinan, SMPN 1 Kota Tasikmalaya Terapkan Shalat Dzuhur Berjamaah di Sekolah

KIPRAH1 views

Shalat pada hakikatnya merupakan sarana terbaik untuk mendidik jiwa sekaligus sebagai penyucian akhlak. Bagi pelakunya sendiri, shalat merupakan tali penguat yang dapat mengendalikan diri. Ia adalah pelipur lara dan pengaman dari rasa takut dan cemas juga memperkuat kelemahan seta senjata bagi yang merasa terasing.

Shalat itu membersihkan jiwa dan menyucikan dari sifat-sifat buruk khusunya sifat-sifat yang dapat mengalahkan cara hidup matrealis, seperti menjadikan dunia itu lebih penting dari pada segala-galanya, mengomersialkan ilmu dan mencampakan rohaninya.

Atas dasar itu, keluarga besar SMPN 1 Tasikmalaya masih mempertahankan programnya yaitu mengharurskan siswa untuk melaksanakan shalat dzuhur berjamaah yang dilaksankan diarea lapangan sekolah. Hal ini sangat diapresiasi dan didukung penuh oleh H. Cecep Susilawan, S.Pd, MM selaku kepala sekolah.

“Kegiatan ini sudah dilaksanakan sejaka lama. Hal itu dimaksudkan supaya peserta didik memiliki kesempatan untuk melaksanakan shalat, mengingat jika mereka langsung pulang ke rumah, dikhawatirkan akan tertinggal dan bahkan tidak sempat untuk melaksanakan shalat karena keburu akhir”, ungkap H. Cecep.

“Pada intinya program ini dilaksanakan sebagai pembiasaan siswa dalam meningkatkan jiwa spiritualnya, yang mana jika dilakukan terus-menerus akan menjadikan kebiasaan yang baik bagi siswa”, imbuhnya.

Sementara Jaja Juhara, S.Ag, M.Pd guru Agama SMPN 1 Kota Tasikmalaya, mengungkapkan bahwa dalam upaya menumbuhkan karakter siswa terutama dalam bidang agama perlu dilakukan sajak dini, baik di rumah maupun sekolah.

Pembiasaan shalat dzuhur ini bertujuan supaya siswa tersbiasa dan disiplin dalam mengerjakan shalat, terutama bagi siswa yang rumahnya berada jauh dari sekolah. Jadi dimungkinkan mereka akan kehabisan waktu di jalan. “Maka dari itu lebih bijak jika kita melaksanakannya di sekolah bersama-sama dengan para guru, meski saat ini kondisinya dikerjakan dilapangan karena keterbatasan ruangan”, ungkap Jaja.

Lebih lanjut dikatakan, selain kegiatan Shalat Dzuhur berjamaah, kami juga memiliki program keagamaan lainnya, seperti shalat dhuha bersama, membaca tadarus Al-Qur’an, pembacaan Asmaul Husna, berdoa bersama dan lain sebagainya yang difokuskan setiap hari Jum’at pagi.

“Semoga dengan menanamkan kedisiplinan waktu shalat kepada siswa, bisa memupuk rasa solidaritas, rasa kesitakawanan dan tumbuh rasa kepudilian pada diri mereka”, pungkas Jaja.

Komentar