Task Force JABAR Lakukan Pendidikan Literasi Media di Pangandaran

KOLOM0 views

Task Force Jawa Barat, bekerja sama dengan Jabar Saber Hoaks, Praktisi Jurnalis, Dosen Komunikasi Universitas Dr Moestopo dan SMK Bakti Karya Parigi melaksanakan pelatihan Literasi Media, untuk melawan ujaran kebencian dan penyebaran berita bohong, pada Sabtu-Minggu (3-4/08/2019) di SMK Bakti Karya Parigi, Pangandaran.

Sebanyak 30 Orang peserta dari perwakilan komunitas di Pangandaran, Ciamis dan Tasikmalaya dijari literasi media selama dua hari satu malam. Demikian juga hadir perwakilan warga kampung nusantara dalam rangkaian kegiatan yang melibatkan masyarakat pada Sabtu Malam Minggu. Ketua koordinator Task Force Jawa Barat, Ni Loh Gusti Madewanti (31), menuturkan bawah kolaborasi ini untuk menguatkan persepsi dan afirmasi bahwa saat ini berbagi peran siapa melakukan apa di Jawa Barat untuk pencegahan kekerasan ekstremisme berbasis ideologi yang menyebar melalui ujaran kebencian, hoaks, dan kampanye hitam menjadi urgensi bersama.

“Pendidikan literasi digital harus diadakan secara masif. Anak muda sebagai pengguna aktif smart phone harus memahami betul bagaimana membuat konten dan menyebarkan konten. Setidaknya harus ada keyakinan, sesuai fakta, dan bersumber dari referensi yang falid dan dapat dipertanggungjawabkan, syukur-syukur bisa di cek langung kelapanagan kebenarannya. Semua itu harus dipahami dan dijalankan oleh anak muda yang menggunakan smartphone.“ Ungkap Irpan Ilmi, kepala SMK Bakti Karya Parigi mengatakan, “Kegiatan yang diikuti oleh rentan usia 15 -25 tahun ini diharapkan menjadi pintu masuk untuk saling mengingatkan dan menguatkan peran pemuda dalam menggunakan internet secara positif” Tambahnya.

Ai Nurhidayat, salah satu penggagas Task Force Jabar menegaskan, “Pemuda harus mengasah daya kritis dan melihat fakta, konten yang hadir diinternet pun harus sejalan dengan prinsip HAM toleransi, multikulturalisme. Kita di Task Force Jabar mengajak semua orang untuk berperan aktif dan menjadi orang paling depan dalam menjaga itu semua” .

“Media harus menjadi jembatan penghubung antar akal dan nurani. Nilai-nilai pancasila, kebudayaan, dan kebenaran harus tercermin dari setiap orang pengguna smart phone. Saya percaya, kita semua adalah smart people, bukan hanya Hp saja yang smart. Itu tercermin dari, perkataan dan prilaku yang jujur, menyampaikan kebanaran, terpercaya dan cerdas.” Pungkas Irpan Ilmi.

Komentar