Workshop Bersama Asma Nadia

KOMUNITAS3 views

Dalam rangka Gebyar Ramadhan (Gema), Pesantren Persatuan Islam Benda yang beralamat di jalan Benda no 67 pada hari Sabtu, 10 Juni 2007 menghadirkan Asma Nadia seorang penulis buku Best Seller di Indonesia. Acara ini dihadiri tidak hanya para santri tetapi dari berbagai kalangan mulai dari anak-anak, remaja sampai orang tua. Salah satu rombongan yang mengikuti workshop ini adalah Ibu-ibu berkemampuan hebat dalam 3B (Brain, Behaviour dan Beauty) tentu saja anggota dari Forum Guru Menulis. Acara berlangsung interaktif, para peserta begitu antusias menyimak workshop dengan tema “Meningkatkan Minat Menulis dalam Daya Saing Bangsa” ini.
Penulis produktif yang telah menerima berbagai penghargaan bernama lengkap Asmarani Rosalba dilahirkan di Jakarta tanggal 26 Maret 1972. Istri dari Isa Alamsyah ini telah dikarunia dua orang anak yang bernama Eva Maria Putri Salsabila dan Adam Putra Firdaus . Penulis yang telah melahirkan banyak novel dan cerpen ini telah menulis 53 buku dan 10 diantaranya telah difilmkan seperti Assalamu’alaikum Beijing dan Surga yang Tak Dirindukan. Sungguh prestasi yang luar biasa tentunya, selain itu penulis buku Jilbab Traveller ini juga telah melakukan perjalanan ke 61 negara di 335 kota berkat keaktifannya dalam menulis.
Sejak karya-karya Mbak Asma keluar, beliau telah menjadi idola baik tua muda dan menjadi inspirasi para penulis professional maupun calon penulis/pemula. Sedangkan yang menjadi penyemangat beliau aktif dalam dunia kepenulisan yaitu keluarga. Selain sang Suami dan kedua anaknya, sosok Ibu dan Kakaknya selalu membuat beliau mampu menghasilkan karya yang luar biasa namun selalu mengandung hikmah dan penuh “kejutan” sehingga mudah diterima oleh semua kalangan masyarakat.
Hal pertama yang Mbak Asma sampaikan dalam workshop ini adalah memberikan kunci menulis yaitu menulis dari hal-hal yang mudah tentunya yang paling kita sukai dan kuasai serta mampu memilih tema yang tepat. Mbak Asma juga menuturkan bahwa alasan beliau menulis buku antara lain bahwa :
• menulis bukan sekedar ide bagus,
• berawal dari keresahan
• menjadikan buku sebagai kebutuhan bukan sekedar bacaan atau hiburan di waktu luang.
• menulis merupakan salah satu alasan berubah untuk lebih baik
• menulis itu berjuang yang bisa dilakukan dengan cara : menjadi predator buku, biasakan untuk merekam pengalaman (boleh dicatat atau dketik), selalu bersedia membuka mata dan telinga, biasakan menulis setiap hari untuk diselesaikan serta ikut dalam komunitas yang sama dll.
• Menulis merupakan suatu keterampilan dan keterampilan itu bisa dipelajari
• Menulis bisa dilakukan dimanapun dan kapanpun.
• Menulis itu baik dan jangan sampai kita menulis sesuatu yang dapat kita sesali
• Ingatlah dan jadikan tulisan sebagai bekal akhirat yaitu salah satu tiket kita meraih syurga
• Menulis itu keren dan cara kita bekerja secara cerdas, dengan tulisan bisa menjadi tiket pula mengelilingi dunia.
Tema-tema yang Mbak Asma angkat dalam tulisannya cukup beragam seperti remaja terutama biar tidak menjadi jomblo yang ngenes dan bisa move on, tema pernikahan (buku Sakinah Bersamamu), pengalaman (buku Catatan Hati Bunda), penyempurnaan cinta pada orang tua, tentang menaklukkan masa lalu dan mencapai cita-cita (buku Cinta Dua Kodi), tema perjalanan (Jilbab Traveller)
Sebelum berlanjut dengan hambatan untuk menulis yang terangkum dalam Buku 101 Dosa Penulis karya suaminya Isa Alamsyah, mbak Asma kembali melakukan Tanya jawab dengan para peserta. Semua berkaitan dengan kepenulisan dan semua dijawab mbak Asma dengan memuaskan. Hal yang menjadi “dosa” para penulis terutama penulis pemula antara lain: judul, opening tidak menarik, focus, bertele-tele, konflik tidak menarik, pesan bersifat verbal dan ending tidak menarik.
Mbak Asma Nadia juga memberikan tips supaya mudah memulai menulis, bagaimana membuat cerita anak dan memberi motivasi kepada semua peserta untuk berani memulai. Beliau juga memberikan tantangan kepada peserta untuk membuat buku dalam waktu dua tahun dimulai dari tanggal 10 Juni 2017. Peserta yang telah berhasil akan mendapatkan hadiah istimewa darinya. Sebelum acara ditutup Mbak Asma Nadia juga membuat motto kepada para peserta “ 1 buku sebelum mati”. Bagaimana semua berani menghadapi tantangan Mbak Asma? “BISA” semua peserta menjawab yakin. Kita tunggu saja karya-karya Mbak Asma dan para peserta workshop semua.

Komentar