Hubungan Keseimbangan dan Daya Tahan Otot Lengan Terhadap Prestasi Atlet Dayung Kayak 500 Meter Atlet Kayak DKI

KOLOM5 views

Syamsudin, S.Pd.

SDN Jatinegara Kaum 07

 

Kegiatan mendayung sudah dilakukan oleh masyarakat perairan Nusantara. Pada zaman dahulu perahu dayung digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup atau untuk mencari ikan di laut atau di perairan lainnya.

Namun saat ini kita mengenal olahraga dayung sebuah olahraga prestasi yang dipertandingkan di tingkat Nasional bahkan Internasional,  Olahraga ini dilakukan di atas sungai, danau, dan laut. Olahraga dayung merupakan olahraga yang dilakukan perorangan dan beregu. Nomor-nomor perlombaan yang dipertandingkan diantaranya seperti: Kayak racing, Canoe Canadian,Rowing, dan Tradisional Dragon Boat. Dayung secara umum adalah salah satu cabang olahraga terukur seperti cabang olahraga atletik pada nomor lari, renang, sepeda dan masih banyak lainnya, tujuan olahraga dayung adalah mencapai waktu yang sesingkat-singkatnya, dayung diperlombakan untuk mencari juara dengan cara menentukan siapa yang menjadi tercepat dan masuk finish lebih dulu. Federasi olahraga dayung tertinggi dinaungi oleh International Canoe Federation (ICF) sedangkan Pengurus Besar di Indonesia dibawah naungan Persatuan Olahraga Dayung seluruh Indonesia (PODSI). Dalam upaya menghasilkan prestasi yang optimal seorang atlet harus mempersiapkan semua faktor yang menunjang prestasi termasuk faktor fisik yang memungkinkan seorang atlet siap bertanding, disesuaikan dengan kebutuhan dicabang olahraganya masing-masing.

Ada cabang olahraga yang dominan pengembangan komponen fisiknya kearah daya tahan, seperti pelari marathon, ada cabang olahraga yang pengembangan komponen fisiknya kearah kecepatan seperti sprinter, dan juga ada cabang olahraga yang pengembangan komponen fisiknya kearah komponen fisik kekuatan seperti angkat besi. Semua prioritas pengembangan komponen fisik tersebut tergantung kepada karakteristik cabang olahraga masing-masing. Dalam hal ini cabang olahraga dayung termasuk dalam pengembangan fisiknya kearah komponen fisik kekuatan. Prinsip latihan otot adalah Repetisi Maksimal (RM) yang terdiri dari dua kutub yaitu :

  1. Kutub anaerobik : dengan konsepnya, beban di arah maksimal sehingga repetisinya menjadi di arah minimal.
  2. Kutub aerobik : dengan konsepnya, beban diarah minimal sehingga repetisinya menjadi di arah maksimal.

Kemudian diperjelas lagi oleh Mansur, et.al., tentang latihan untuk meningkatkan kualitas kekuatan maksimal dapat ditingkatkan dengan dua cara yaitu : 1. Hypertrophy adalah latiahn kekuatan dengan tujuan memperbesar masa otot, 2. Koordinasi intramuscular, memperbaiki kerja sama antar kelompok otot, sedangkan latihan untuk meningkatkan daya tahan otot  salah satunya adalah dengan metode circuit training metode sirkuit adalah metode latihan yang melibatkan latihan kebugaran jasmani dan latihan kekuatan.

Tabel 2.1 Sistem Energi

SISTEM ENERGILAMA DURASI (detik)SUMBER ENERGIOBSERV.
Anaerobik Alaktik1 – 4ATP
Anaerobik Alaktik4 – 20ATP, PC
Anaerobik Alaktik20 – 45ATP, PC, GlikosaTerbentuk Asam Laktat
Anaerobik Laktik45 – 120GlikogenAsam laktat berkurang
Aerobik120 <Glikogen, LemakPemakaian lemak semakin meningkat

Sumber : Mansur dkk, (Materi Pelatihan Pelatih Fisik Level II, Jakarta:2009)

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dilakukan dengan teknik studi korelasional, dengan jumlah populasi 33 orang dan menggunakan teknik pengambilan sampel, sampling purposive. Sampling purposive adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan atau kriteria-kriteria tertentu. Setelah itu sampel menjadi 15 atlet untuk diambil data tes. Tes ini menggunakan instrument tes kayak balance test, test Pull up dan tes mengambil waktu tempuh dengan jarak 500 meter.

Dari hasil analisa data menunjukan bahwa (1) Terdapat hubungan yang berarti antara keseimbangan (X1) terhadap prestasi atlet dayung kayak 500 meter atlet kayak DKI (Y), dengan persamaan garis linier  =8,47+0,7X1, dari uji keberartian koefisien korelasi diatas terlihat bahwa thitung = 2,94 lebih besar dari ttabel = 2,20 berarti koefisien korelasi ry1 = 0,63 adalah berarti atau signifikan, dengan demikian hipotesis menyatakan terdapat hubungan antara keseimbangan terhadap prestasi atlet dayung kayak jarak 500 meter. Koefisien determinasi keseimbangan (X1) terhadap prestasi dayung kayak jarak 500 meter  (ry1)2 = 0,39 yang berarti keseimbangan (X1) memberikan kontribusi sebesar 39,69%. (2) Terdapat hubungan yang berarti antara daya tahan otot lengan (X2) terhadap prestasi atlet dayung kayak 500 meter atlet kayak DKI (Y), dengan persamaan garis linier  = 6,37+1,86X2, dari uji keberartian koefisien korelasi diatas terlihat bahwa thitung = 4,09 lebih besar dari ttabel = 2,20 berarti koefisien korelasi ry1 = 0,75 adalah berarti atau signifikan, dengan demikian hipotesis menyatakan terdapat hubungan antara daya tahan otot lengan terhadap prestasi atlet dayung kayak 500 meter didukung oleh data penelitian. Koefisien determinasi daya tahan otot lengan terhadap hasil (ry2)2 = 0,56 yang berarti memberikan kontribusi sebesar 56,25% dipengaruhi oleh daya tahan otot lengan (X2). (3) Terdapat hubungan yang berarti antara keseimbangan (X1) dan daya tahan otot lengan (X2) secara bersama-sama terhadap prestasi atlet dayung kayak 500 meter atlet kayak DKI (Y), dengan persamaan garis linier  = 95,03+0,04X1 + 1,56X2, dari uji keberartian koefisien korelasi diatas terlihat bahwa Fhitung = 16 lebih besar dari Ftabel = 4,10 berarti koefisien korelasi ry1-2 = 0,98 adalah berarti atau signifikan, dengan demikian hipotesis menyatakan terdapat hubungan antara daya tahan otot lengan terhadap prestasi atlet dayung kayak 500 meter didukung oleh data penelitian. Koefisien determinasi keseimbangan (X1) dan daya tahan otot lengan (X2) terhadap prestasi dayung kayak jarak 500 meter (ry1-2)2 = 0,96.04 yang berarti memberikan kontribusi sebesar 96,04% yang berarti memberikan kontribusi sebesar 96,04% terhadap prestasi atlet dayung kayak jarak 500 meter.

Komentar