TASIKMALAYA. Bertepatan Hari Guru Nasional yang ke-72, Salah satu guru Kota Tasikmalaya, lagi-lagi menorehkan hasil yang sangat membanggakan di kancah nasional. Ibu Ema Astri M., S.Pd. yang bertugas di SDN Sukamulya, yang sekarang ini momboyong predikat sebagai pemakalah terbaik tingkat nasional. Setelah sebelumnya Bapak Budiman, S.Pd dari SDN 2 Pengadilan dan Bapak Ivan Kristivan, M.Pd dari SDN Sukamulya.
Seminar Nasional 3 dilaksanakan di Jakarta tepatnya di Hotel Ambhara Jakarta Selatan selama 4 hari pada tanggal 23 s.d. 26 Nopember 2017. Penyelenggara Kegiatan Seminar Nasional 3 ini adalah Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan dasar melalui Subdirektorat Kesejahteraan, Penghargaan dan pelindungan Guru (kesharlindung) yang bertujuan memfasilitasi pengembangan profesi guru.
Ibu dari 2 orang anak ini menuturkan bahwa proses persiapan sampai lomba akan dilaksanakan penuh dengan suka cita, diawali dari undangan dikdas untuk mengikuti seminar 3 tersebut. Selanjutnya pengiriman file makalah, ppt sampai poster dengan waktu yang diberikan relativ singkat. Namun semuanya itu tidak membuat putus asa. Ditambah Penerbangan pesawat yang mengalami delay hampir 5 jam yang menyebabkan Ema dan 2 rekan lainnya yaitu Alam Bahtiar (SDN Galunggung) dan Resha Hadi Sucipto (SDN Mugarsari) datang terlambat diacara pembukaan.
“Seru dan salah satu cerita menarik.di perjalanan hidup saya yang tidak akan terlupakan, betapa dari awal memberikan.hikmah yang luar biasa untuk selalu sabar dan tidak pernah mengeluh apalagi putus asa.” Pungkas Ema sambil tersenyum simpul yang menjadi ciri khasnya itu.
Ceritanya lagi, pelaksanaan Semnas 3 pada hari pertama diisi dengan pembukaan dan kuliah umum dari Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK), sedangkan hari kedua peserta seminar tiap kelas dibagi.menjadi 2 katagori yaitu pemakalah dan pemoster. Suara sunyi dari Kota Tasikmalaya yang menggaung sekarang ini di nasional adalah makalah yang berjudul “Membangun Generasi Literat melalui Sinergi Pendidikan Sekolah dan Masayarakat”. Di mana pentingnya menumbuhkan minat baca dan bagaimana bentuk sinergi tiap lingkungan yakni.keluarga, sekolah dan masyarakat yang harus saling bersinergi dalam tri sentra literasi sesuai konsep pendidikan yang diajarkan Ki Hadjar Dewantara. Makalah yang dipaparkan tergolong unik dan menarik narasumber/penguji dan peserta lainnya, sehingga mereka.menjadi terinspirasi untuk mengembangkan program dalam makalah tersebut di daerah sekitarnya.
Tidak sampai di sana, ceritanya berlanjut. Puncak acara HGN 2017, seluruh peserta lomba, simposium dan seminar nasional yang diikuti oleh 1000 guru se-Indonesia diundang mengikuti upacara berasama.Menteri.Pendidikan.dan.Kebudayaan Bapak Prof. Muhadjir Effendi. Semarak HGN juga diisi dengan pameran berbagai stand pendidikan. Diantaranya buku-buku para Juara Diseminasi Nasional yang sebelumnya telah diselenggarakan, Hasil karya dari para juara OGN, display hasil karya dan lain-lain. Tidak itu saja, tersedia juga stand yang memberikan hadiah buku dan merchandise dengan cuma-cuma kepada peserta yang hadir.
Menteri.Pendidikan.dan.Kebudayaan Bapak Prof. Muhadjir Effendi dalam pidato menyambut HGN yang ke-72 ini mengusung tema “Membangun Pendidikan Karakter melalui Keteladanan Guru”. Setelah pak.menteri menyampaikan pidatonya. Tibalah pengumuman tiap kejuaraan dari lomba yang diadakan kemendikbud dan untuk.pemakalah terbaik di seminar 3.
Dengan perasaan haru dan bangga salah satu pegiat literasi di Kota Tasikmalaya ini menerima penghargaan sebagai salah satu pemakalah terbaik tingkat nasional sekaligus mendapatkan ucapan selamat dari bapak Menteri. Selanjutnya dia pun bertekad sepulangnya dari kegiatan ini akan lebih berusaha menyebar atmosfer gerkaan literasi nasional yang sudah dikembangkan di SDN sukamulya tempatnya bekerja, kepada masyarakat sekitar dengan dimulai dari keluarga sebagai lingkungan terkecil. Menurutnya pula, siswa yang hebat dan berkarakter akan diciptakan oleh guru yang hebat dan berkarakter pula. Harapan apa yang dilakukan dan diperolehnya ini bisa menjadi inspirasi dan motivasi untuk anak-anaknya di rumah, di sekolah, rekan-rekan guru, dan masyarakat sekitar. Amin…
Komentar