KABARSEKOLAH.ID – Puluhan pelajar di Pangandaran mengikuti workshop menulis artikel populer yang digelar Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat Pangandaran Cabang Ciamis pada Sabtu, 22 Januari 2022 di kampus STITNU Al Farabi Pangandaran.
Workshop tersebut diikuti 34 peserta yang berasal dari lima sekolah, yakni SMK Bakti Karya Parigi, SMA Negeri 1 Parigi, MA Babakan Jamanis, SMK Negeri 1 Cijulang, dan MA Negeri 1 Pangandaran.
Dosen STITNU Al Farabi Pangandaran, Ade Samsudin, S.Pd, MM mengawali acara workshop ini dengan menyampaikan kuliah umum. “Sebagai pelajar, kita harus betul-betul memanfaatkan kesempatan belajar yang ada. Jangan sampai semasa jadi pelajar kita malah santai atau sekedar formalistik saja,” ujar Ade. Ia kemudian merekomendasikan setiap peserta yang hadir untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi.
“Jangan banyak alasan, apalagi cuma karena alasan biaya. Toh sekarang sudah banyak cara untuk mendapatkan beasiswa, misalnya dengan jalur prestasi, hafal Al Qur’an, atau beasiswa dari pemerintah yang ditujukan untuk masyarakat yang kurang mampu,” ungkap Ade.
Instruktur workshop menulis artikel populer, Syamsul Ma’arif, memulai sesi dengan bertanya kepada peserta. “Sepengetahuan Anda, apa itu jurnalis? Apa tugas-tugas seorang jurnalis?” kata kontributor Times Indonesia itu. Setelah peserta paham, Syamsul melanjutkan sesi dengan menjelaskan teknik menulis artikel dengan kaidah jurnalistik.
Pada bagian lain, Ihsan Sanusi, salah satu peserta workshop, menyampaikan kegembiraannya bisa mengikuti acara ini. “Alhamdulilah berkat acara yang diselenggarakan kakak-kakak dari HMI ini, saya jadi dapat teman baru, ilmu menulis. Yang membuat saya lebih senang ada follow up dari workshop ini, yakni coaching clinic,” kata Ihsan.
“Workshop menulis artikel populer ini bukan sekedar acara seremonial, di mana begitu acara selesai digelar, tidak ada kelanjutannya,” ujar Dedi Supriatna, Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat Pangandaran Cabang Ciamis.
Dedi mengungkapkan, workshop tersebut akan follow-up dengan coaching clinic sampai para peserta bisa menghasilkan karya dan bernaung di bawah satu komunitas penulis. “Ke depan, akan hadir banyak pelajar di Pangandaran yang memroduksi gagasan melalui tulisan,” pungkas Dedi.
Komentar