Oleh : Feri Setiawan, S.Pd.
SDN 2 Bojongkantong
Ada banyak cara untuk menyalurkan minat dan bakat siswa yaitu dengan mengikuti ekstrakurikuler. Menurut Usman (2011:22), “ekstrakurikuler merupakan kegiatan yang dilakukan diluar jam pelajaran, baik dilaksanakan di sekolah maupun diluar sekolah dengan maksud untuk lebih memperkaya dan memperluas wawasan pengetahuan dan kemampuan yang telah dimiliki dari berbagai bidang studi”.
Ekstrakurikuler sangat berperan dalam menentukan pencapaian peserta didik. Bahkan yang berbakat sekalipun tanpa adanya ekstrakurikuler dengan latihan yang teratur dan terarah, prestasi optimal yang diharapkan akan sulit diraih. Sebaliknya seseorang yang kurang berbakat dalam cabang olahraga tertentu dengan melakukan latihan yang teratur dan terarah tidak mustahil akan meraih prestasi yang optimal. Kegiatan ekstrakurikuler ditujukan agar siswa dapat mengembangkan kepribadian, minat dan kemampuannya di berbagai bidang diluar bidang akademik. Kegiatan ini diadakan secara swadaya dari pihak sekolah maupun siswa-siswi itu sendiri untuk merintis kegiatan diluar jam pelajaran dengan bimbingan guru atau pelatihnya.
Sesuai dengan paragraf diatas, penulis menyimpulkan ekstrakurikuler adalah suatu wadah untuk menampung aspirasi peserta didik yang memiliki kemampuan dan karakter yang berbeda-beda yang dituangkan ke dalam kegiatan yang sistematis dan dilakukan berulang-ulang secara progresif ke dalam aktivitas fisik.
Renang merupakan salah satu kegiatan ekstrakurikuler di SMPN 11 Kota Tasikmalaya, namun dengan keterbatasan fasilitas maka renang tersebut dilaksanakan di kolam renang umum tirta di kawasan cibeureum, Kota Tasikmalaya. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari selasa dan kamis setiap minggunya. Ekstrakurikuler renang merupakan wadah bagi peserta didik untuk menuangkan keterampilan dan minat kemampuannya. Dengan melihat kenyataan yang demikiab maka olahraga renang perlu dikuasai oleh semua orang, baik anak-anak maupun dewasa khususnya peserta ekstrakurikuler renang itu sendiri.
Pada dasarnya berolahraga dapat memberikan efek yang positif bagi orang yang melakukannya. Selain untuk kesehatan olahraga dapat digunakan untuk rekreasi, pendidikan, prestasi dan lain sebagainya.
Menurut Mathew dalam Hidayat (2012:49) di dalam olahraga terdapat self improvement artinya merupakan media yang tepat untuk mengembangkan diri apakah sebagai atlet, pelatih, instruktur guru ataupun manajer. Sedangkan menurut Singer dalam Hidayat (2012:49) bahwa dalam olahraga terdapat self testing system, artinya olahraga merupakan sarana yang tepat bagi individu untuk menguji kemampuan diri.
Motivasi setiap orang dalam berolahraga tentu beraneka macam, alasannya setiap orang memiliki kebutuhan dan kepentingan masing-masing. Seperti contoh dalam penelitian ini mengupas tentang Motivasi Sosial Siswa dalam Ekstrakurikuler Renang, tentu setiap anak berbeda-beda alasannya, karena kebutuhan dan kebutuhan dan kepentingan setiap siswa dalam latihan pasti beragam.
Setiap orang melakukan olahraga dengan beragam kebutuhan dan kepentingan pasti menginginkan manfaat yang positif agar tercapai hasil yang di inginkan. Seseorang yang memiliki motivasi berprestasi yang tinggi maka akan mempengaruhi performance ketika di lapangan. Karena semangat individu yang berprestasi tinggi akan berbeda dengan semangat yang lemah. Individu yang memiliki motivasi berprestasi menunjukkan kecenderungan untuk menyenangi tugas-tugas yang menantang, selalu tampil dengan sebaik-baiknya, senang memperbaiki kekurangan, tidak suka membuat masalah dan penuh inisiatif. Sebaliknya individu yang mempunyai motivasi berprestasi yang lemah penampilannya tidak bergairah dan selalu malas untuk belajar (Hidayat, 2012:47)
Hasil penelitian melalui teknik persentase menunjukkan bahwa motivasi sosial siswa peserta ekstrakurikuler renang di SMPN 11 Tasikmalaya Tahun pelajaran 2013/2014 dengan jumlah 20 orang siswa memperoleh hasil yang baik yakni dengan skor sebesar 72,3 %. Adapun perolehan tingkat komponen kebutuhan berprestasi sebesar 75,1 % termasuk kategori baik. Adapun komponen kebutuhan afiliasi sebesar 72% dengan kategori baik. Sedangkan motivasi berkuasa sebesar 67% dengan kategori baik. Dari ketiga jenis motivasi sosial diatas yang cukup dominan adalah kebutuhan berprestasi dengan persentase paling besar.
Komentar