SDN 1 Angkasa Bekerjasama dengan Lembaga Keagamaan Melaksanakan Kegiatan Keagamaan di Bulan Ramadhan

KOLOM171 views

Kegiatan Belajar Mengajar peserta didik SDN 1 Angkasa, pada Bulan Suci Ramadhan 1445H ini diisi dengan kegiatan keagamaan di pesantren-pesantrean atau madrasah di tempat mereka masing-masing.  Kegiatan tersebut berlangsung selama 10 hari dimulai tanggal 21 Maret sampai dengan 2 April 2024.

Untuk melaksanakan kegiatan tersebut, pihak sekolah melakukan kerjasama dengan lembaga-lembaga keagamaan di tempat para peserta didik tinggal.  Menurut koodrinator Kegiatan Entin Siti Patimah, S. Pd. I, tercatat ada 26 lembaga keagamaan yang melakukan koordinasi dengan pihak sekolah.  Koordinasi meliputi data peserta didik, dan jenis kegiatan yang dilakukan. Jenis kegiatan keagamaan yang dilakukan meliputi  Baca Tuis Al-Qur’an, Khatam Al-Qur’an. Sholat Dhuha, Sholat Berjamaah, Implementasi Nilai-nilai Al-Qur’an, Tauhid, Fiqih, Aqidah, Akhlak, Muamalah, Tarikh Islam, Latihan da’wah Dan kegiatan lainnya.

Meskipun dilaksanakan di tempat tinggal peserta didik yang tersebar di 26 titik, tetapi pihak sekolah tetap melakukan monitoring untuk memastikan para peserta didiknya terfasilitasi dan dapat mengikuti kegiatan dengan baik. Pihak sekolah menugaskan para guru untuk melakukan monitoring secara berkala kegiatan tersebut. Kepala sekolah melaui koordinator membagi tugas kepada guru-guru dengan waktu montiroting disesuaikan kegiatan di lembaga yang dikunjunginya.

Hasil kunjungan oleh para guru setelah 5 hari kegiatan berjalan, para peserta didik antusias mengikuti kegiatan,  Waktu kegiatan yang bervariasi, tidak menyurutkan semangat mereka untuk belajar ilmu agama, apalagi kegiatan-kegiatan tersebut dibungkus dengan metode penyampaian yang menarik dari para pengajarnya. Diakhir kegiatan mereka menuliskan laporan hasil kegiatan untuk dierahkan kepada koordinator kegiatan, selepas libur Hari Raya Idul Fitri.

Kepala SDN 1 Angkasa Yaya Nirwana, berharap kegiatan keagamaan ini tidak hanya sekedar mengalihkan belajar peserta didik dari sekolah ke masjid atau madrasah, tidak juga sekedar pihak sekolah ‘”meyerahkan” kegiatan belajar kepada lembaga keagamaan. Begitupun monitoring bukan bermaksud “mengontrol” para peserta didik, tetapi lebih dari itu pihak sekolah berkewajiban untuk memastikan para peserta didik mendapatkan haknya untuk belajar. Harapan ini direspon baik oleh para guru, mereka tetap semangat melakukan monitoring ke titik-titik yang telah ditentukan. Mereka menganggap bahwa kegiatan ini tidak sekedar melaksanakan tugas, tetapi memiliki nilai tambah yaitu ibadah di Bulan Ramadhan.

Komentar