Problematika Sampah di Lingkungan Sekolah

KOLOM43 views

Oleh : Yuni Weninggalih, S.Pd. dkk

SDN Argasari

 

Sampah merupakan segala sesuatu yang dibuang karena tidak terpakai lagi. Manusia penyebab munculnya sampah, karena alam hanya mendaur materi dan energi. Sampah merupakan masalah utama pencemaran lingkungan, menimbulkan limbah, dan polusi.

Terdapat 2 jenis sampah, pertama sampah organik berasal dari mahluk hidup atau alam seperti hewan dan tumbuhan, adapun sisa-sisa bahan makanan, kertas dan lainnya yang mudah membusuk. Kedua, sampah anorganik yang bukan berasal dari mahluk hidup atau buatan manusia seperti plastik, kaleng, kain, kaca, besi, dan lain sebagainya. Sampah organik dapat dijadikan pupuk kompos, sedangkan sampah anorganik dapat didaur ulang.

Kemana sampah itu dibuang ? Untuk sampah sehari-hari di rumah, orang membuang sampah ke tong sampah. Kemudian setiap rumah membuang sampah dari tong sampah ke Tempat Penampungan Sementara (TPS). Selanjutnya dari TPS diangkut oleh Dinas Lingkungan menggunakan truk sampah menuju Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) untuk diproses dan dikembalikan ke media yang aman bagi manusia dan lingkungan.

SDN Argasari berdiri sejak tahun 1974 terletak di jalan Bantar No.79 bersebrangan dengan Tempat Penampungan Sementara (TPS). Berdasarkan o

bservasi, awalnya TPS itu berupa tembok bak sampah berukuran kecil sekitar 1-1,5 meter. Sampah masih terlihat sedikit dan tidak terlalu berpengaruh dengan pembelajaran di sekolah. Lama-kelamaan debit sampah makin banyak meluap dari bak sampah sampai ke jalan. Tembok bak sampah jebol, sampah tidak tertampung sehingga berserakan dan menggunung di tanah.

Ketika musim hujan, air kotor dari sampah berbau menyengat mengalir di sepanjang pinggir jalan. Jika musim kemarau, terik panas matahari di siang hari tercium aroma busuk sampah. Hasil wawancara kepada warga sekolah hampir semuanya merasa terganggu terutama konsentrasi belajar siswa. Bukan hanya siswa, warga sekolah merasakan ketidaknyamanan dalam melaksanakan aktivitas. Sebelum pandemi Covid-19, warga sekolah sudah memakai masker terlebih dahulu. Yang paling dikhawatirkan adalah kesehatan semua warga sekolah dalam jangka panjang. Sudah tidak aneh apabila SDN Argasari identik dengan sekolah depan bak sampah. Berdasarkan problematika tersebut, SDN Argasari melakukan beberapa upaya, diantaranya : pertama, sekolah mengadakan program meminimalisir sampah plastik dengan pembiasaan siswa membawa tempat makan dan tempat minum sendiri. Jadi ketika siswa jajan, tidak perlu bungkus/cup plastik dan stereofoam sebagai wadah makanan/minuman. Sekolah menyediakan tempat sampah di setiap ruang, ada sampah khusus organik dan anorganik. Kedua, menerapkan 3R yaitu reduce (mengurangi sampah), reuse (menggunakan ulang sampah) , dan recycle (daur ulang sampah). Memanfaatkan sampah plastik menjadi produk, seperti dibuat ecobrick menjadi kursi. Ketiga, Program Green School. Setiap siswa diwajibkan menanam tanaman untuk keindahan dan  kesegaran udara, memelihara dan menjaga taman sekolah, tanaman pot yang terletak di area kelas masing-masing, lihat sampah langsung ambil dibuang ke tempat sampah. Keempat, Kepala Sekolah bermusyawarah dengan Camat, Lurah, Kepala Puskesmas, RT/RW, Karang Taruna, Komite, dan masyarakat tentang permasalahan sampah ini. Dikarenakan berbagai hal seperti wewenang pemindahan TPS, kemudian sampah sebagai mata pencaharian penduduk setempat, maka tidak langsung ditindak. Tetapi ada solusi lain salah satunya pemasangan CCTV Kominfo-TPA di depan sekolah yang memantau debit sampah. Ketika sampah terlihat banyak, truk langsung mengangkutnya sehingga polusi udara yang mengganggu pembelajaran dapat teratasi.

Alangkah baiknya jika posisi pembuangan sampah tidak terlalu dekat dengan sekolah. Selain mengganggu pembelajaran juga mengancam kesehatan siswa yang merupakan generasi masa depan bangsa. Jangan sampai berangkat sekolah siswa wangi dengan penuh semangat dan optimis tetapi ketika di sekolah motivasi menurun karena tidak nyaman akan baunya. Permasalahan sampah adalah tanggung jawab bersama. Perlu kesadaran dari dalam diri sendiri untuk melindungi bumi dari pencemaran sampah. Sayangi bumi, bersihkan dari sampah.

Komentar