Oleh : Heryanto, S. Pd
Guru Penjaskes SMPN 6 Tasikmalaya
Kenakalan remaja adalah sesuatu hal yang sudah terjadi sejak masa lalu dan tetap terjadi pada saat ini. Kenakalan remaja pada masa lalu pada kenyataannya dilakukan oleh oknum-oknum yang tidak terlalu besar populasinya, tetapi kenakalan remaja yang terjadi pada saat ini berada di situasi yang kompleks. Permasalahan ini menjadi tanggung jawab semua pihak, baik orang tua peserta didik, guru, ahli-ahli keagamaan dan pihak lainnya yang terkait. Pembahasan mengenai solusi untuk mengatasi kenakalan remaja selalu menjadi hal yang diperdebatkan, orang tua terkadang menyalahkan pihak sekolah (guru), ataupun sebaliknya dan ataupun saling melempar tanggung jawab antar semua pihak yang terkait.
Menurut penulis, yang menjadi masalah utama dari kenakalan remaja adalah kurang pendidikan karakter yang diterima oleh remaja itu sendiri. Dari berbagai literatur yang penulis baca dan yang dipelajari, pendidikan karakter adalah pendidikan yang di mulai dari keluarga, bukan di sekolah ataupun di lembaga lainnya. Pendidikan karakter di mulai dari usia dini saat anak mengenali orang tua dan orang-orang di dalam dan sekitar rumahnya. Pendidikan karakter yang harus diterima anak mempunyai makna yang lebih tinggi dari pendidikan moral karena bukan hanya sekedar mengajarkan nilai-nilai religius (keagamaan), mengajarkan mana yang benar dan mana yang salah, membantu dalam perkembangan emosi anak, kerja keras, pemahaman manusia sebagai makhluk sosial yang saling membutuhkan satu sama lainnya, sikap bertanggung jawab, dan nilai-nilai baik lainnya.
Saat ini penulis akan lebih memfokuskan pada pencarian solusi untuk mengatasi kenakalan remaja bukan pada pencarian penyebabnya. Solusi yang akan paparkan dan disarankan untuk dilakukan adalah membawa anak mengikuti kegiatan olahraga baik di sekolah melalui kegiatan ekstrakurikuler ataupun kegiatan olahraga di klub atau akademi olahraga. Mengapa olahraga dianggap menjadi solusi yang harus dipertimbangkan oleh penulis: 1) Dengan olahraga, anak akan memiliki tubuh yang sehat. Di dalam tubuh yang sehat, akan terdapat pula jiwa yang kuat sehingga akan tercipta anak-anak yang sehat jasmani dan rohani. 2) Anak akan memiliki rutinitas yang jelas dan terjadwal, mereka akan pergi untuk berlatih sesuai dengan jadwalnya dan setelah selesai berlatih, mereka akan merasakan rasa lapar dan letih sehingga mereka akan dituntut secara tidak langsung untuk mempunyai pola hidup yang sehat ( makan dan istirahat ) yang cukup dan teratur, yang pada akhirnya akan mengurangi waktu senggang mereka dengan melakukan hal-hal yang kurang berguna. 3) Dengan olahraga, anak-anak di didik untuk bisa memiliki jiwa pemimpin, mempunyai sikap jujur, mempunyai sikap disiplin, tenggang rasa, bertanggung jawab, bekerja sama dan menghargai orang lain serta nilai-nilai baik lainnya. 4) Dengan olahraga, anak-anak di tuntut untuk menjunjung tinggi nilai-nilai sportivitas, meraih kemenangan dengan cara yang baik dan menerima kekalahan dengan lapang dada.
Berdasarkan manfaat yang telah penulis sampaikan, penulis mengganggap olahraga merupakan suatu solusi yang disarankan untuk dilakukan dan sebetulnya tidak sulit untuk dilaksanakan sebab hampir semua anak selalu senang saat di ajak untuk olahraga, seperti yang terjadi hampir di semua sekolah, pelajaran olahraga adalah salah satu pelajaran yang di tunggu-tunggu oleh anak-anak dan mereka sangat senang saat melakukannya. Pihak sekolah hanya perlu lebih mengaktifkan pelaksanaan olahraga melalui kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler terutama di bidang olahraga. Dengan berolahraga, diharapkan anak-anak bukan saja akan mengurangi kenakalannya tetapi mudah-mudahan akan menghasilkan prestasi yang akan membanggakan bagi diri pribadinya, keluarga, sekolah dan daerahnya serta akan membentuk anak yang kuat dalam menghadapi tantangan di masa yang akan datang.
Komentar