Dilansir dari KBBI, organisasi adalah kelompok kerja sama antara orang-orang yang diadakan untuk mencapai tujuan bersama. Organisasi menjadi kebutuhan krusial dalam hidup; secara formal ataupun non-formal. Pada hakikatnya manusia adalah makhluk organisasi. Hubungan antar individu dengan individu dalam keluarga bisa disebut dengan organisasi. Hubungan keluarga dengan keluarga dalam satu lingkungan dikenal dengan Rukun Tetangga (RT) begitupun hingga tahap kenegaraan.
Dalam ruang lingkup sekolah, setiap siswa dihimpun dalam Organisasi Intra Sekolah (OSIS). Peranan OSIS sendiri adalah sebagai latihan kepemimpinan, ekstrakurikuler dan pembinaan wawasan wiyatamandala. Selain itu, peran OSIS adalah sebagai motivator dalam peningkatan sumber daya manusia siswa untuk pengembangan nalar intelektual.
Di SMK Bakti Karya Parigi, acap kali diadakan infus pemikiran guna meningkatkan kapasitas berpikir siswa dalam mendinamisir permasalahan kearah positif, salah satunya dengan diadakannya kuliah umum. OSIS SMK Bakti Karya Parigi mengundang praktisi dan juga akademisi untuk memotivasi komponen OSIS dalam pengembangan program yang lebih inovatif dan implementatif.
Hubungan interaksi antara departemen OSIS SMK Bakti Karya Parigi dianggap menjadi permasalahan yang harus diselesaikan di SMK ini, hal ini karena sering antar departemen OSIS melempar tanggungjawab. “Saya sering mempertanyakan satu program dan siswa bilang ini bukan tanggungjawab saya, ini tanggungjawab departemen” ujar Asisten Pembina OSIS, Jujun Junaedi. “Mengenai itu, saya mengundang Dosen STITNU Al-farabi Pangandaran yang juga mantan aktivis UIN Bandung, Neneng Nurmalasari, S. Pd. I. M. Pd. untuk membawakan materi tentang Ekosistem Kehidupan Organisasi; menjadi organisator yang menghidupkan organisasi, dalam kuliah umum kali ini” tambahnya.
“Bu Neneng merupakan salah satu aktivis di Pangandaran yang memiliki pengalaman dalam berorganisasi. Kegiatan kuliah umum ini bertujuan untuk memberikan pelajaran tentang berorganisasi kepada siswa SMK Bakti Karya Parigi agar mereka lebih paham tata cara berorganisasi yang baik dan benar. Siswa harus memahami rantai kebijakan, dan setiap siswa harus bertanggungjawab pada tugasnya. Jika satu departemen tidak berjalan, maka akan berdampak pada laju organisasi secara keseluruhan”. Pungkas Jujun Junaedi.
Kuliah umum ini dimoderatori oleh Siswa Bakti Karya yaitu Sofiani dan di tengahi oleh penerima beasiswa LPDP dalam negeri Gun Gun sebagai key note speaker.
Neneng Nurmalasari menyampaikan “Orang, Tujuan dan Maju menjadi kata kunci dalam berorganisasi. Setiap orang harus memiliki kesadaran akan pentingnya berorganisasi. Kesadaran tersebut yang akan melahirkan tanggungjawab. Demikian, individu dalam organisasi dan organisasinya harus mempunyai visi dan misi, sehingga tujuan dari organisasi akan jelas dan berdampak. Akhirnya semua akan tertuju pada satu titik, kemajuan. Ini adalah harapan bersama. Kalau tiga hal itu ada dalam setiap orang, maka ia berorganisasi bukan untuk numpang nama dan pamer semata. Inovasi dan kreasi program menjadi kata kunci dalam pengembangan program. Masalahnya adalah faktor bosan, gitu-gitu aja. Untuk mengatasi ini, OSIS harus merefresh gerakan, misalnya dengan cara piknik bareng, membuka komunikasi dengan OSIS lain di Pangandaran dan di luar Pangandaran.”
Pertanyaan demi pertanyaan dliontarkan bertubi-tubi oleh siswa Bakti Karya. Menarik, Neneng Nurmalasari menjawab pertanyaan dengan simulasi dalam berorganisasi. Diakhir, siswa diminta untuk menjelaskan kembali materi yang disampaikan olehnya guna memastikan pemahaman siswa tentang ekosistem kehidupan organisasi. Dua jam di 15 Oktober 2018 ini, menjadi dua jam yang istimewa bagi siswa Bakti karya karena dihadiahi ilmu pengetahuan oleh aktivitis kawakan perempuan. “Ini hari ulang tahun saya, dan saya merasa senang bisa berbagi pengetahuan di Bakti Karya. Saya merasa terus muda” akhir kata dari wawancara dengan Neneng Nurmalasari.
_______
Red/ Sofiani
Editor/ Pans
Komentar