Soroti perkembangan jaman, Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Nahdlatul Ulama (STITNU) Al Farabi Pangandaran, Yanti Nurdiyanti perkuat pendidikan karakter di Kabupaten Pangandaran. Yanti melihat bahwa pendidikan karakter adalah tanggungjawab semua orang. Optimalisasi Pangandaran Mengaji dengan Model Kurikulum Mutsalah merupakan konsep dan metode untuk merawat pendidikan agama Islam yang terintegrasi, sehingga proses pembelajaran akan menyenangkan, terukur dan progresif.
Dosen cantik yang bernama lengkap Yanti Nurdiyanti ini, pada praktinya, melakukan roadshow pendampingan terhadap guru ngaji yang melaksanakan magrib mengaji di masjid-masjid di Kabupaten Pangandaran serta berkomunikasi dengan pemerintahan Pangandaran.
Dalam merealisasikan gagasannya, Yanti mengundang 100 peserta dari perwakilan kecamatan di Kabupaten Pangandaran pada kegiatan Desiminasi Model Kurikulum Mutsallatsah dalam Optimalisasi Program Magrin Mengaji di Kabupaten Pangandaran yang dilaksanakan di Taman Sagati pada 12 Desember 2022.
Kegiatan ini dihadiri Wakil Bupati Pangandaran, Ujang Endin Indrawan; Kepala Kantor Kementerian Agama Pangandaran, Dr. Badruzzaman; Bidang Ahli Akademik Kopertais II Jawa Barat, Dr. Ramdani Wahyu Sururie; serta Ketua STIT NU AL-Farabi Pangandaran, Drs. Asep Saepurrohman, M. M. serta dosen-dosen dan mahasiswa STITNU Al Farabi Pangandaran.
Dalam pemaparannya, Yanti mengemukakan bawah pengabdian ini dilakukan untuk terlaksananya budaya magrib mengaji di seluruh masjid di Kabupaten Pangandaran, terwujudnya Formulasi yang tepat dalam program magrib mengaji di Kabupaten Pangandaran, terciptanya model kurikulum program magrib mengaji, sumber daya manusia yang berkualitas dibidang keagamaan dan terwujudnya sinergi antara pemerintah, perguruan tinggi, dan masyarakat dalam mewujudkan program magrib mengaji.
Yanti berharap, dengan konsep kurikulum mutsalatsah ini minat dan kegemaran untuk beribadah di masjid kalangan generasi muda meningkat, memfungsikan Masjid sebagai pusat ibadah dan pembinaan ummat yang beriman, bertaqwa dan berakhlak mulia, meningkatnya angka bebas baca tulis AI-Qur’an di kalangan anak muda; dan berkurangnya konflik sosial, kekerasan dan aksi premanisme yang melibatkan remaja maupun orang dewasa. Kompetensi peserta didik merupakan kompetensi pada muatan materi yang diajarkan berdasarkan tingkatan pendidikan yang diselenggarakan pada program magrib mengaji.
Wakil Bupati Pangandaran, secara langsung menyampaikan apresiasinya, dan mendoakan semoga Pangandaran mendunia selain dari pariwisatanya, tetapi juga dengan karakter baik warga Pangandarannya, melalui kurikulum mutsalatsah. “Semoga konsisten, dan kita bersama-sama membangun Pangandaran”, pungkasnya.
Komentar